Bangsa-bangsa yang akan selamat pada Akhir Zaman - Sebuah Penafsiran
Apa yang saya kemukakan berikut ini hanyalah penafsiran saya
dari beberapa ayat Alkitab, yaitu Lukas 17:26-30, Yesaya 66:19, dan Yehezkiel
38, serta sebuah hadits ahad yang diriwayatkan oleh Al Mustaurid.
Saya percaya bahwa peta dunia pada akhir zaman nanti akan
berbeda dengan dunia yang kita kenal sekarang ini. Demikian juga dengan jumlah
penduduk dunia pada saat akhir zaman nanti akan jauh menyusut jika dibandingkan
dengan jumlah penduduk dunia saat ini. Jika seandainya jumlah penduduk dunia
pada saat ini kita asumsikan berjumlah 7 milyar orang, maka di akhir zaman
nanti kemungkinan penduduk yang akan bertahan tidak akan lebih dari 10%-nya
saja, atau sekitar 500 juta hingga 700 juta orang. Nah, pertanyaannya adalah,
bangsa-bangsa manakah yang akan dimusnahkan terlebih dahulu, dan bangsa-bangsa
manakah yang akan tetap bertahan hingga akhir zaman?
Pertama, analsis saya diawali dengan Injil Lukas Pasal 17
ayat 26-30.
Dalam ayat Injil Lukas tersebut, Yesus mengumpamakan keadaan
dunia pada akhir zaman nanti akan seperti pada zaman Nabi Nuh dan juga seperti masa Nabi
Luth. Kita sama-sama mengetahui bahwa pada masa Nabi Luth, sebagian besar penduduk Sodom dan Gomora adalah orang-orang LGBT, khususnya homoseksual dan biseksual (sepertinya
transgender belum ada pada masa tersebut). Namun yang tidak banyak diketahui
orang adalah bahwa pada zaman Nabi Nuh, menurut salah satu penafsiran Alkitab
Kitab Kejadian Pasal 6 adalah bahwa sesaat sebelum serta pada saat zaman Nabi Nuh tsb terjadi perkawinan silang
yang seharusnya tidak terjadi, yaitu perkawinan antara para malaikat dengan
manusia, yang pada gilirannya menghasilkan keturunan para raksasa. Menurut penafsiran tersebut,
tujuan utama banjir bandang pada masa Nabi Nuh adalah untuk menghapuskan ras
yang seharusnya tidak ada tersebut, yaitu ras hasil perkawinan silang antara
malaikat dengan manusia.
For the argument’s
sake, anggaplah bahwa keadaan mayoritas manusia pada zaman Nabi Nuh adalah sama
dengan keadaan manusia pada kaum Luth, yaitu manusia pada kedua zaman tersebut melakukan perkawinan yang
tidak natural/tidak alami, yaitu perkawinan abnormal yang bertentangan dengan
tujuan penciptaan, di mana kemudian Tuhan mengazab manusia-manusia pelaku perkawinan
abnormal, atau mungkin juga manusia-manusia yang hanya sekedar pendukung perkawinan tidak alami tersebut.
Menurut hemat saya, itu pulalah yang akan terjadi pada akhir zaman nanti, yaitu bahwa Tuhan
akan melenyapkan bangsa-bangsa yang melegalkan perkawinan sejenis. Saat ini,
hampir seluruh negara “maju” telah melegalkan perkawinan sejenis, yang pada
awalnya dipelopori oleh negeri Belanda, kemudian disusul oleh Belgia, kemudian berturut-turut
disusul oleh Canada, Spanyol, Afrika Selatan, Norwegia, Swedia, dst termasuk
Perancis, Inggris, Amerika, Jerman, dan Australia.
Saya menduga bahwa bangsa-bangsa inilah yang akan
dimusnahkan terlebih dahulu oleh Tuhan, diawali dengan bangsa Belanda dan
Belgia. Setelah Tuhan memusnahkan negara-negara yang melegalkan perkawinan
sejenis tersebut, tentunya jumlah penduduk dunia jauh akan berkurang. Namun pembasmian
belum selesai sampai di situ. Pada tahap selanjutnya, menurut penulis, Tuhan
akan melenyapkan bangsa-bangsa yang mengkonsumsi binatang-binatang yang telah
diharamkan oleh Allah dan rasul-Nya seperti babi, tikus, dan berbagai binatang
menjijikkan lainnya (termasuk darah). Hal ini seperti disitir di dalam Kitab
Yesaya Pasal 66:17. Bangsa-bangsa seperti Cina, Taiwan, Thailand dll walaupun negara-negara
tsb tidak melegalkan perkawinan sejenis, namun mereka tetap akan dilenyapkan
pada tahap ini, karena mereka memakan apa-apa yang telah diharamkan oleh Allah
dan rasul-Nya.
Pada tahap ini, hampir seluruh negara “maju” telah lenyap,
sedangkan negara-negara yang tersisa atau masih selamat pada masa ini justru
adalah negara-negara yang sering dianggap sebagai negara terbelakang, kolot,
bodoh, miskin, dan lemah. Hal ini
sebenarnya tidaklah mengherankan karena hal tersebut memang sudah menjadi sunnatullah. Dalam berbagai ayat Al
Quran memang diindikasikan bahwa biasanya orang-orang yang beriman kepada para
Nabi dan Rasul adalah orang-orang yang miskin serta orang-orang yang dianggap
bodoh dan lemah (ref QS 2:13 , 6:53, 11:27,91, 26:111, 38:62)
Pada tahap ini, negara-negara yang masih bertahan antara
lain adalah negara-negara Afrika, negara-negara di Timur Tengah (termasuk
Israel tentunya), dan juga beberapa negara di Asia seperti Malaysia, Indonesia
(mudah-mudahan), dan Philipines. Sedangkan sebagian besar bangsa di Eropa Barat
dan di benua Amerika sudah musnah. Hanya bangsa-bangsa di Eropa Timur-lah yang
masih selamat pada masa tersebut. Bangsa
Eropa Timur yang saya maksud antara lain penduduk Rusia, Ukraina, Bulgaria,
Romania, Polandia dll. Salah satu kesamaan yang menonjol dari negara-negara
Eropa Timur adalah mayoritas agama dari penduduk Eropa Timur adalah penganut
Kristen Orthodox, atau sama seperti agama Kristen pada zaman kekaisaran Romawi
Timur (Byzantine) yang dulu berpusat di Constantinople. Hal ini mungkin sesuai dengan salah satu
hadist ahad yang diriwayatkan oleh Al Mustaurid bahwa pada akhir zaman nanti
bangsa Rumawi akan menjadi penduduk dengan jumlah terbanyak. Saya menduga bahwa
bangsa Rumawi yang dimaksud dalam hadist tersebut bukanlah Roma di Italia
melainkan penerus Kerajaan Romawi Timur (Byzantine) alias pemeluk agama Kristen
Orthodox. Beberapa negara yang mengklaim bahwa bangsa mereka adalah Romawi
Ketiga alias penerus dari Romawi Timur antara lain Russia, Bulgaria, dan
Serbia. Dari bangsa-bangsa yang mengklaim sebagai Romawi Ketiga tersebut,
nampaknya bangsa Russia (termasuk Ukraina) merupakan kandidat terkuat sebagai
bangsa Romawi yang dimaksud oleh Nabi sebagai bangsa dengan jumlah penduduk
terbanyak, karena jumlah penduduk Russia saat ini memang jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya.
Pada tahap inilah nubuat yang diramalkan dalam Kitab Yesaya
66:19 akan terjadi, bahwa Tuhan akan mengumpulkan orang-orang terpilih dari
berbagai bangsa, antara lain bangsa Tarsis (Tunisia?), Libya, Turki, Mesekh
(Russia?), Tubal (Georgia), Yunani, serta bangsa-bangsa dari pulau-pulau yang
jauh (seperti Indonesia dan Filipina?). Pada masa tersebut, Timur Tengah akan
menjadi tempat yang aman dan damai. Tidak ada lagi perang antar-bangsa Arab,
atau perang antara bangsa-bangsa Arab melawan Israel.
Namun kemudian, karena pada masa tersebut bangsa Russia
merupakan penduduk mayoritas dunia, maka mereka akan menjadi sombong. Kemudian Russia
beserta para sekutunya akan menyerbu Israel sebagaimana dinubuatkan di dalam
Kitab Yehezkiel Pasal 38. Dalam Kitab Yehezkiel tsb, bangsa-bangsa yang diramalkan
akan menyerbu Israel antara lain adalah Magog (Tartar?), Russ (Ukraina dan
Belarus?), Mesekh (Moscow?), Tubal (Georgia), kemudian dibantu oleh Persia
(Iran), Ethiopia (dan atau Sudan), Libya, Gomer (Austria, Swiss, beserta sisa
bangsa Eropa Barat yang masih selamat?), serta Togarma (Bulgaria, Turki, dan
sekitarnya). Well, walaupun pada akhir zaman nanti bangsa Russia dan sebagainya tsb
akan muncul sebagai pihak yang jahat, namun menurut saya setidaknya mereka masih lebih baik
jika dibandingkan dengan bangsa barat yang melegalkan LGBT. Setidaknya, bangsa
Russia dan para sekutunya akan bertahan lebih lama jika dibandingkan negara-negara
barat pendukung LGBT yang akan dimusnahkan terlebih dahulu oleh Tuhan. Wa Allahu
a’lam.
The bottom line is: Katakan Tidak pada LGBT, atau anda akan
dimusnahkan sebagaimana halnya kaum Luth.
Komentar
Posting Komentar