Langsung ke konten utama

Genesis 6:3, Al Quran, dan reinkarnasi

Dalam Kitab Kejadian Pasal 6 ayat 3 ada tertulis bahwa Roh Tuhan tidak akan selamanya menyertai tubuh manusia, oleh karena itu umur manusia ditetapkan hanya sampai 120 tahun saja.

Hal ini tentu bertentangan dengan fakta yang menunjukkan bahwa life expentacy manusia sejak zaman Nabi Daud sampai sekarang tidak banyak berubah, yakni sekitar 60~80 tahun saja. Bahkan, di zaman medieval, angka life expentancy-nya lebih rendah lagi. Bagaimana mengkompromikan antara Genesis 6:3 dengan fakta ini?

Saya menduga, ini ada kaitannya dengan Al Quran surat Al Mukmin ayat 11 (QS 40:11) dan juga surat Al Baqarah ayat 28. Surat Al Mukmin atau Ghafir tsb menyatakan bahwa orang-orang kafir mengatakan bahwa Tuhan telah mematikan dan menghidupkan mereka sebanyak dua kali. Nah, jika rata-rata umur manusia itu 60 tahun, dan dia hidup dua kali di dunia, maka umurnya genap menjadi 120 tahun.

Dengan demikian, mungkin saja reinkarnasi itu memang ada. Namun, berbeda dengan keyakinan agama Hindu/Buddha yang percaya bahwa reinkarnasi bisa dilakukan berulang kali, mungkin saja reinkarnasi dalam Quran hanya sebanyak dua kali saja, yakni sampai usia 120 tahun dalam Kejadian 6:3 tsb digenapi.

Dua kali kematian, dan dua kali hidup. Berangkali, kematian pertama adalah setelah kita semua memberikan kesaksian atas pertanyaan "Alastu birabbikum?". Kemudian, hidup yg pertama mungkin pernah kita jalani beberapa abad yg lalu, kemudian kita mati pada saat itu. Sedangkan saat ini adalah hidup kita yang kedua, dan yang terakhir.

Wa Allahu a'lam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Antara Menyembah dan Melayani

Kebanyakan muslim di Indonesia, jika ditanyakan pertanyaan, mengapa Allah menciptakan manusia, kemungkinan besar mereka akan menjawab, bahwa Allah menciptakan manusia untuk menyembah Allah, dengan berdalil kepada Quran Surah Adz Dzariyat ayat 56 (QS 51:56). Kata menyembah tsb diterjemahkan dari kata terakhir dalam ayat tsb, yakni liya'buduun , yang memiliki akar kata ( ain , ba' , dan dal ), yang sering diterjemahkan sebagai menyembah, atau beribadah.  Demikian juga kalau kita membaca terjemahan ayat tsb dalam bahasa Inggris, maka sebahagian besar penerjemah menerjemahkan kata tsb sebagai "to worship" yang merupakan padanan kata dari kata "menyembah"  ( I did not create jinn and humankind except to worship Me ). Demikian juga dengan ayat kelima dalam surah Al Fatihah, Iyyaka na'budu wa iyyaka nas'tain , yang sering diterjemahkan sebagai menyembah atau to worship . Begitu juga dengan Al kaafirun 2 dll yang diterjemahkan sebagai menyembah atau wors...

Taurat, Injil, dan Al Furqan

Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, sebelum (Al Qur'an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa). (QS 3:3-4) Di dalam ayat QS 3:3-4 ini Tuhan menyebutkan empat Kitab Suci sekaligus, yaitu Kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad (Al Quran), Taurat, Injil, dan Al Furqan . Kita sudah tahu bahwa Kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah Al Quran. Tetapi apakah yang dimaksud dengan Taurat, Injil, dan Al Furqan ? Taurat dan Injil Pada umumnya, orang mengenal Kitab Taurat sebagai lima kitab pertama dari Perjanjian Lama (Pentateuch) , yaitu Kitab Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan ( Genesis, Exodus, Leviticus, Numbers, and Deuteronomy ) Sedangkan untuk Kitab Injil, o...

Menelusuri Jejak Injil yang Asli

Beberapa tahun yang lalu, dalam salah satu thread Sosial-Budaya di forum.detik.com, seorang member Nasrani mempertanyakan mengapa umat Islam yang kerap menuduh bahwa Injil [Perjanjian Baru] yang sekarang ini beredar sudah tidak asli lagi. Kalau memang demikian, lalu dimanakah Injil yang asli tersebut? Kira-kira begitu pertanyaannya. Apakah benar bahwa umat Islam hanya asal menuduh bahwa Injil Perjanjian Baru yang saat ini beredar sudah tidak asli lagi? Bagaimana dengan pendapat para scholars? Satu hal yang pasti, para ahli sepakat bahwa ketika Yesus hidup sekitar 2000 tahun yang lalu, bahasa sehari-hari yang digunakan oleh Yesus adalah bahasa Semit, entah itu bahasa Ibrani (Hebrew) atau bahasa Aram (Aramaic) . Memang benar bahwa sebagian besar scholars berpendapat bahwa bahasa yang digunakan oleh Yesus adalah bahasa Aram; namun sebagian kecil scholars yang lain -dengan bukti-bukti yang cukup meyakinkan- meyakini bahwa Yesus berbicara dalam bahasa Ibrani (Hebrew) . Apalagi ...