Nabi Yesus [pada mulanya] diutus untuk bangsa Yahudi atau bani Israil, hal ini sudah terang benderang tercatat di dalam Kitab Injil Matius PB dan juga Al Quran (antara lain QS 61:6). Namun, ternyata sebagian umat Yahudi pada masa tersebut menolak Yesus. Sebaliknya kemudian ternyata pada gilirannya justru terjadi banyak bangsa gentiles yang tertarik dengan ajaran Yesus, dimana ajaran Yesus yang semula didominasi untuk bangsa Yahudi (Jewish Christian) tersebut kemudian bermetamorfosis menjadi ajaran Kristen yang sebagian besar pengikutnya justru berasal dari bangsa gentiles sehingga ajarannya pun bersifat lebih universal. Hal ini nampaknya sejalan dengan yang digambarkan dalam Injil Thomas 109, Injil Matius 20:1-16, dan juga Injil Lukas 14:16-24.
Ketika saya membaca Kitab Injil Matius dan Lukas (Double Tradition), saya mendapatkan kesan bahwa Khotbah di Bukit maupun Sermon on the Plain ditujukan untuk bangsa Israel (Yahudi). Salah satu indikasinya adalah ketika Yesus mengutip ayat-ayat Taurat, yang semestinya hanya dikenal oleh bangsa Yahudi yang sudah familiar dengan Kitab Taurat. Demikian juga ketika Yesus menyebut para pendengarnya sebagai "You are the light of the world", mengindikasikan bahwa para pendengarnya adalah bangsa Israel (atau Yahudi) yang menjadi terang bagi bangsa gentiles sebagaimana dimaksud dalam Kitab Yesaya Pasal 42 dan 49.
Nah, namun karena ternyata kemudian sebagian [besar] bangsa Israel pada era Nabi Yesus menolak Yesus, maka kemudian ajaran Yesus (the Gospel atau Injil) pun "diwariskan" kepada bangsa lain (bangsa gentiles). Selain itu, diksi dalam ajaran Yesus pun berubah dari yang tadinya berupa kalimat-kalimat straightforward sebagaimana terdapat dalam Sermon on the Mount dan Sermon on the Plain, berubah menjadi perumpamaan-perumpamaan atau parables yang bersifat umum, bukan hanya untuk bangsa Yahudi saja. Dan perumpamaan-perumpamaan ini tersebar dalam Injil Sinoptik, yaitu Injil Matius, Markus, dan Lukas. Dalam Injil Sinoptik, khususnya Injil Matius rangkaian perumpamaan tersebut diawali dengan Perumpamaan tentang Penabur Benih pada Matius Pasal 13, yang mengingatkan saya akan ayat Al Quran Surah Fathir 32.
Perumpamaan yang mengindikasikan bahwa Kitab Injil diwariskan kepada bangsa gentiles antara lain terdapat pada Injil Matius 9:16-17 (Lukas 5:36-39) tentang old and new wineskins, Injil Lukas 14:16-24 (Matius 22:1-14) tentang undangan perjamuan, Injil Matius 20: 1-16 tentang orang-orang upahan, Matius 21:33-43 tentang para penggarap kebun anggur, dan juga Injil Thomas 109 tentang ahli waris yang tidak mengetahui betapa berharganya warisan yang didapatnya, sehingga ia malah menjual warisannya tersebut kepada orang lain.
Oleh karena itu, sebagai pengikut Yesus yang berasal dari bangsa gentiles, sebaiknya kita fokus pada ajaran-ajaran Yesus yang terdapat dalam perumpamaan-perumpamaan dalam Injil, bukan pada ajaran-ajaran yang sebenarnya tidak ditujukan untuk bangsa gentiles seperti Khotbah di Bukit (dan/atau Sermon on the Plain). Bukankah kita bangsa gentiles ini bukanlah terang dunia (the light of the world)? Karena berdasarkan Kitab Yesaya 42 dan 49, terang dunia tersebut adalah bani Yakub, bukan kita.
Mungkin itu bisa menjelaskan mengapa Sermon on the Mount dan Sermon on the Plain tidak dapat ditemukan di dalam Injil Markus. Sementara, sebagian akademisi atau biblical scholars menganggap Injil Markus sebagai Injil yang pertama kali ditulis, dan menjadi sumber inspirasi bagi Injil Matius dan Lukas. Mungkin Markus memang sengaja tidak memasukkan ajaran Khotbah di Bukit yang terkenal itu, mungkin disebabkan karena beliau memang mengetahui bahwa ajaran pada Khotbah di Bukit bukanlah untuk konsumsi manusia pada umumnya, atau bangsa gentiles.
Kalau boleh saya simpulkan, Kitab Injil yang asli yang berbahasa Yunani, bukan yang Injil asli yang berbahasa Ibrani, isinya diawali dengan Beatitudes atau Ucapan Bahagia yang ada pada Injil Matius 5:3-10 (ketika kata ganti yang digunakan adalah "they/them" instead of "you"; kemudian beatitudes tadi disambung dengan perumpamaan-perumpamaan atau parables. Itulah intisari Injil yang seyogyanya perlu diimani oleh seluruh orang beriman.
wa Allahu a'lam
Komentar
Posting Komentar