Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

The so-called Predestination atau Takdir

Sejak sekitar 30 tahun yang lalu, atau tepatnya ketika saya masih duduk di bangku SMA, ketika saya sedang getol-getolnya belajar agama dan aktif di kegiatan rohani islam (rohis) di SMA saya, saya sudah dibuat galau oleh sebuah hadits populer yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas'ud, dan termasuk salah satu hadits dalam Hadits Arbain. Menurut hadits Ibnu Mas'ud tersebut, setiap manusia sudah ditakdirkan nasibnya, rejekinya, ajalnya, amalnya, dan apakah ia akan celaka atau bahagia. Sehingga adakalanya seseorang yang pada awal masa hidupnya banyak melakukan perbuatan baik, namun karena ia sudah ditakdirkan untuk masuk neraka maka pada akhirnya orang tersebut melakukan perbuatan jahat, sehingga orang tsb akhirnya masuk neraka. Demikian juga sebaliknya.  Sejak mengetahui hadits tsb, hati saya dibuat gundah gulana karena hadits tersebut seolah-olah bertabrakan dengan akal pikiran saya. Bukankah Tuhan itu Maha Adil, tapi kok seolah-olah Tuhan menetapkan nasib manusia secara acak ( arbitrary

Mengidentifkasi Kitab Suci Yang Disebut dalam Al Quran

Dalam beberapa ayatnya, Al Quran menyebutkan beberapa kitab suci yang pernah diturunkan kepada manusia. Empat diantaranya disebutkan namanya, yaitu Taurat, Injil, Zabur, dan Al Quran itu sendiri. Namun ada juga kitab yang tidak disebutkan namanya, seperti contohnya shuhuf Ibrahim dan shuhuf Musa. Setelah membaca sekian banyak buku dan sejumlah artikel, serta merenung selama sekian tahun, di sini saya akan mencoba mengidentifikasi kitab-kitab suci yang disebutkan di dalam Al Quran, baik disebutkan namanya atau tidak. 1. Kitab Musa Banyak yang menduga bahwa kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa adalah Taurat. Atau Taurat adalah kitab yang diberikan kepada Nabi Musa. Padahal, tidak satu pun ayat di dalam Al Quran yang menyatakan bahwa Allah memberikan Taurat kepada Nabi Musa. Bahwasanya Al Quran menyatakan bahwa Allah menurunkan suatu kitab kepada Musa, memang benar adanya. Dan bahwasanya Allah menurunkan Taurat untuk bani Israel, ya memang benar. Namun, tidak ada satu pun ayat Al Qura

Injil dan Quran: Dua Kitab untuk Umat Manusia

Semenjak Nabi Musa diutus kepada Firaun dan kepada bani Israel hingga masa Muhammad, terdapat sejumlah kitab yang Allah turunkan. Kitab-kitab tersebut antara lain Kitab Musa yang tertulis dalam loh-loh batu ( The Ten Commandments ), Taurat, Kitab Nabi-Nabi ( Nevi'im ), Mazmur (Zabur), Injil, dan Al Quran. Namun dari sekian banyak kitab suci tersebut, menurut saya hanya dua kitab saja yang diturunkan untuk seluruh umat manusia, dan bukan hanya diturunkan untuk sekelompok golongan saja. Kedua kitab yang saya maksud tersebut adalah kitab Injil dan Al Quran. Dalam kitab Taurat, terdapat sejumlah perintah yang menyatakan bahwa perintah tsb hanya ditujukan kepada bani Israel saja ("Katakanlah kepada bani Israel ..."). Demikian juga dalam kitab nabi-nabi (Nevi'im) terdapat nubuat-nubuat yang khusus ditujukan untuk bani Israel. Apalagi di dalam Kitab Musa terdapat perintah khusus yang hanya mengikat bani Israel saja, salah satunya adalah perintah untuk menguduskan Hari Sabtu 

Yahudi, Nasrani, Sabi', dan Muslim: Umat Yang Satu

Sesungguhnya, umat kalian adalah umat yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu... (QS 21:92, 23:52). Mengidentifikasi Nasrani, dan Sabi'in dalam QS 2:62 dan 5:69  Ternyata Nasrani itu tidak identik dengan Kristen. Bahkan sebagian rekan-rekan kita yang kristiani lebih suka disebut sebagai Kristen ketimbang disebut sebagai Nasrani. Ketika Al Quran menyebutkan pendeta Nasrani yang mencucurkan air mata ketika mendengar Al Quran (QS 5:82), kemungkinan yang dimaksud adalah pendeta Nasrani dari sekte Ebionites atau Nazarenes , atau sekte yang sama dengan Waraqah bin Naufal, paman dari Khadijah. Hal ini bisa diduga karena dari sahih Bukhari kita mendapatkan kabar bahwa konon katanya Waraqah bin Naufal menuliskan atau menyalin Injil dari bahasa Ibrani (bukan dari bahasa Yunani), sementara kita tahu bahwa sekte Kristen yang menggunakan Injil berbahasa Ibrani adalah sekte Ebionites dan/atau sekte Nazarenes .  Ebionites/Nazarenes ini memiliki ajaran yang sangat berbeda dengan Kristen pada umumnya.

How do I differ from the majority

It started from one thing that bothered me so much, and one thing leads to another. 1. Predestination. I feel that predestination in sunni belief is more like the view of predestination according to Jabariyah . On the contrary, I belief that free will can change predestination. (ref: Ezekiel 33) 2. The only sect that will be saved? They say that muslim will be broken into 73 sects, and there's only one sect that will be saved. Even if this statement were true, I believe that the one who will be saved is the minority, not the majority . Maybe there's something wrong in the majority beliefs. 3. Two kalimah shahadah . They believe in two kalimah shahada . Well, I've read the Bible, the scrolls of the Qumran, the book of Jubilees, the book of Jasher, Shapira Manuscript, the Gospel of Thomas and other books from Nag Hammadi, etc, I don't find any of them mentioning two kalimah   shahadah . Instead, there's only one kalimah shahada , that there is no god but Allah. 4. Pra

Iqra: Ayat yang pertama kali turun

Iqra , biasanya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai Bacalah . Namun, kalau di dalam bahasa Inggris, Iqra ini lebih umum diterjemahkan sebagai recite atau proclaim . Sedangkan recite sendiri berarti membaca dengan suara keras, bukan membaca dalam hati. Iqra bismi rabbikalladzi khalaq. Khalaqal insaana min alaq. Apa yang mesti dibaca? Saya mendapat kesan bahwa dalam dua ayat di atas tersebut terdapat allusion bahwa kitab yang harus dibaca tersebut adalah kitab yang menceritakan tentang Tuhan yang Menciptakan, dan Tuhan yang Menciptakan Manusia. Kitab apakah yang mengisahkan tentang penciptaan, khususnya penciptaan manusia? Setahu saya tidak ada kandidat yang lebih baik daripada Kitab Kejadian atau Genesis atau Bereishit .  Mengapa Kitab Kejadian saya anggap sebagai kandidat terbaik? Pertama, karena ketika ayat Iqra diturunkan, salah satu Kitab yang available untuk dibaca adalah Alkitab atau the Bible , atau Tanakh ( The Jewish Bible ), sedangkan Kitab Kejadian adalah

Ayat yang overlooked

 "Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya, karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. Sungguh, Kami telah menunjukkan kepadanya jalan yang lurus, ada yang bersyukur dan ada pula yang kufur." (QS 76:2-3) Pagi ini saya baru menyadari bahwa sepertinya saya telah melewatkan ( overlooked ) ayat penting di atas selama puluhan tahun. Padahal konon surah Al Insan merupakan salah satu surah yang sering dibaca oleh Rasulullah setiap subuh pada hari Jumat. Selama puluhan tahun, di dalam benak pikiran saya selalu terbersit pertanyaan, kenapa Tuhan menciptakan manusia? Jika Tuhan memang menciptakan manusia (dan jinn) untuk menyembahnya, kenapa justru sebagian (besar) manusia tampaknya musyrik, tidak beriman alias kafir, atau kufur nikmat; dan hanya sedikit manusia yang bersyukur? Mungkin jawabannya sudah ada di dalam surah Al Insan di atas, namun entah kenapa selama ini ayat tsb sepertinya terlewatkan oleh saya. Padahal

Tunjukilah Kami Jalan Yang Lurus

Setiap hari, seluruh muslim di dunia berdoa di dalam solatnya agar diberikan petunjuk ke Jalan Yang Lurus. Ihdinas shirathal mustaqim . Pertanyaan: Bukankah kita sudah menemukan Islam? Bukankah kita sudah memiliki Quran? Apakah kita belum sampai ke Jalan Yang Lurus? Jawaban saya: Kita memang mengakui Kalimat Tauhid, bahwasanya tidak ada tuhan selain Allah. Dan kita memang sudah memiliki Quran yang kita baca setiap hari. Namun demikian, konsep mengenai Jalan Yang Lurus itu masih vague . Kita membaca teks Al Quran dalam bahasa Arab beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia, namun boleh jadi kita belum memahami maksud dari ayat-ayat tertentu. Sebelum kita memahami Jalan Yang Lurus, terlebih dulu kita coba pahami apa yang BUKAN Jalan Yang Lurus. Yang bukan Jalan Yang Lurus ada dua, yaitu 1. Orang-orang yang dimurkai Allah, dan 2. Orang-orang yang sesat. Sejarah membuktikan bahwa umat Nabi-Nabi sebelum Muhammad biasanya jatuh ke dalam salah satu dari dua golongan di atas. Mayoritas ahli

I think I finally understand

 "Justice, and only justice, you shall pursue ...." (Deuteronomy 16:20) Manusia Membutuhkan Tuhan Manusia membutuhkan Tuhan bukan semata-mata untuk disembah, namun manusia membutuhkan Tuhan untuk menjadi Hakim bagi dirinya maupun bagi orang lain. Jika Anda pernah ditipu orang lain, dibohongi orang lain, diserobot orang lain, dikhianati, difitnah, dianiaya orang lain dsb, dan orang yang berbuat jahat kepada Anda tersebut lolos dari jeratan hukum, tentu Anda merasa frustasi bukan? Dalam hati, kita ingin agar orang yang berbuat jahat tsb dihukum berat. Dan kita sangat tidak rela ketika kita melihat orang yang melakukan perbuatan jahat bisa lolos dari hukuman. Pada saat itulah kita membutuhkan sosok Tuhan. Ketika kita atau orang lain diperlakukan dengan tidak adil, maka kita menginginkan agar keadilan ditegakkan. Dan sebagai orang beriman, kita tahu bahwa hanya Tuhan Semesta Alam yang bisa menegakkan keadilan bagi kita, dan bagi seluruh umat manusia.  Kalimat syahadat yang paling