Langsung ke konten utama

Yahudi, Nasrani, Sabi', dan Muslim: Umat Yang Satu

Sesungguhnya, umat kalian adalah umat yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu... (QS 21:92, 23:52).

Mengidentifikasi Nasrani, dan Sabi'in dalam QS 2:62 dan 5:69 

Ternyata Nasrani itu tidak identik dengan Kristen. Bahkan sebagian rekan-rekan kita yang kristiani lebih suka disebut sebagai Kristen ketimbang disebut sebagai Nasrani. Ketika Al Quran menyebutkan pendeta Nasrani yang mencucurkan air mata ketika mendengar Al Quran (QS 5:82), kemungkinan yang dimaksud adalah pendeta Nasrani dari sekte Ebionites atau Nazarenes, atau sekte yang sama dengan Waraqah bin Naufal, paman dari Khadijah. Hal ini bisa diduga karena dari sahih Bukhari kita mendapatkan kabar bahwa konon katanya Waraqah bin Naufal menuliskan atau menyalin Injil dari bahasa Ibrani (bukan dari bahasa Yunani), sementara kita tahu bahwa sekte Kristen yang menggunakan Injil berbahasa Ibrani adalah sekte Ebionites dan/atau sekte Nazarenes

Ebionites/Nazarenes ini memiliki ajaran yang sangat berbeda dengan Kristen pada umumnya. Perbedaan itu antara lain bahwa kaum Ebionites/Nazarenes menganut ajaran Tauhid dan menolak trinitas, kemudian kaum Ebionites mengikuti ajaran Yakobus (James the Just) serta menolak ajaran Paulus. Mereka juga masih menegakkan Hukum Taurat, dan Ebionites/Nazarenes hanya mengakui Injil Matius yang berbahasa Ibrani dan menolak injil versi lain, apalagi surat-surat Paulus. Kemungkinan besar, Nasrani yang dimaksud dalam QS 2:62 dan 5:69 adalah golongan ebionites/nazarenes ini, atau golongan Kristen minoritas yang menolak Trinitas.

Lalu siapakah yang dimaksud dengan Sabi'in? Di dalam Sahih Bukhari Hadits No. 331 (dari aplikasi Ensiklopedia Hadits) terdapat keterangan mengenai Sabi'in sebagai berikut: "Abu Abdullah berkata, "Yang dimaksud dengan Shabi'i adalah keluar dari suatu agama kepada agama lain." Sedangkan Abu' 'Aliyah berkata, "Ash-Shabi'un adalah kelompok dari Ahlul Kitab yang membaca Kitab Zabur."

Sebenarnya dua pendapat di atas bisa merujuk kepada golongan yang sama, yakni the Noahides, atau kalau jaman dulu namanya the Proselytes atau God-Fearing people. Ini diperkuat dari sebagian keterangan dalam kitab tafsir Qurthubi yang mengutip pendapat Imam Al Khalil yang menyatakan bahwa Sabi'in adalah pengikut Nabi Nuh. The Noahides, secara definisi merupakan orang-orang yang mengikuti Tujuh Hukum Universal Nabi Nuh (Seven Laws of Noah). Mereka juga bisa disebut sebagai shabi'i atau orang yang pindah agama (the converts) karena sebagian besar pengikut the Noahides adalah orang-orang yang pindah agama (mostly from Christians). Selain itu the Noahides ini memang biasa juga membaca Kitab Zabur atau Mazmur.

Jadi dapat disimpulkan bahwa orang-orang yang disebut dalam QS 2:62 dan 5:69 ini semuanya adalah penganut tauhid (monotheist murni), yakni menyembah satu tuhan yang sama, Tuhan Yang Maha Esa, yakni umat muslim, Yahudi, Nasrani/Nazarenes, serta the Noahides. Tidak termasuk ke dalam umat ini adalah mereka yang menyembah selain Allah (seperti menyembah Yesus), menyembah patung, menyembah dewa-dewa, menyembah arwah leluhur, dan juga penyembah bintang. 

Oleh karena itu seyogyanya seorang muslim memahami bahwasanya Umat Yahudi, Nasrani/Nazarenes/Ebionites, serta the Noahides itu adalah umat yang sama dengan kita. Jangan sampai kita membeda-bedakan antara sesama penyembah Tuhan Yang Sama, Tuhan Yang Maha Esa. Semoga kita tidak termasuk sebagai orang-orang yang memecah agama menjadi beberapa golongan dengan mengatakan hal-hal seperti misalnya: orang Yahudi menyembah Tuhan yang berbeda dengan Allahnya umat Islam, atau si X itu sesat, dia kan orang syiah/muktazilah/ingkar sunnah, dll. Kalau kita mengkotak-kotakkan sesama penyembah Tuhan Yang Maha Esa, boleh jadi kita akan dicap sebagai orang musyrik sebagaimana dimaksud dalam surah Ar Rum 31-32, (God Forbid).





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Taurat, Injil, dan Al Furqan

Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, sebelum (Al Qur'an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa). (QS 3:3-4) Di dalam ayat QS 3:3-4 ini Tuhan menyebutkan empat Kitab Suci sekaligus, yaitu Kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad (Al Quran), Taurat, Injil, dan Al Furqan . Kita sudah tahu bahwa Kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah Al Quran. Tetapi apakah yang dimaksud dengan Taurat, Injil, dan Al Furqan ? Taurat dan Injil Pada umumnya, orang mengenal Kitab Taurat sebagai lima kitab pertama dari Perjanjian Lama (Pentateuch) , yaitu Kitab Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan ( Genesis, Exodus, Leviticus, Numbers, and Deuteronomy ) Sedangkan untuk Kitab Injil, o...

Gospel for the Gentiles

Dalam posting sebelumnya saya menyimpulkan bahwa Kitab Injil atau the Gospel sedianya ditujukan hanya untuk bangsa Yahudi saja. Bahkan, Injil yang asli kemungkinan ditulis dalam bahasa Ibrani, atau kalau menurut istilah Jerome disebut sebagai matthaei authenticum . Namun, karena sebagian besar bangsa Yahudi pada era Nabi Yesus menolak Yesus, maka kemudian kitab injil dialihkan kepada bangsa lain (bangsa gentiles ), dan kemudian Injil ditulis dalam bahasa gentiles , yakni bahasa Koine Greek. Lalu, karena Kitab Injil sudah diwariskan kepada bangsa gentiles, apakah berarti seluruh isi dari Kitab Injil itu harus juga dilaksanakan oleh pengikut Injil non-Yahudi alias pengikut Injil yang berasal dari bangsa gentiles ? Menurut saya tidak. Sebagian isi dari Kitab Injil tidak applicable bagi bangsa gentiles , contohnya seperti "You are the light of the World", tidak tepat kalau kata-kata ini ditujukan kepada bangsa gentiles. Atau contoh lainnya, "Jika kamu hanya memberi salam ...

Parables atau Perumpamaan: Inti Ajaran Yesus untuk bangsa Gentiles

Nabi Yesus [pada mulanya] diutus untuk bangsa Yahudi atau bani Israil, hal ini sudah terang benderang tercatat di dalam Kitab Injil Matius PB dan juga Al Quran (antara lain QS 61:6). Namun, ternyata sebagian umat Yahudi pada masa tersebut menolak Yesus. Sebaliknya kemudian ternyata pada gilirannya justru terjadi banyak bangsa gentiles yang tertarik dengan ajaran Yesus, dimana ajaran Yesus yang semula didominasi untuk bangsa Yahudi (Jewish Christian) tersebut kemudian bermetamorfosis menjadi ajaran Kristen yang sebagian besar pengikutnya justru berasal dari bangsa gentiles sehingga ajarannya pun bersifat lebih universal. Hal ini nampaknya sejalan dengan yang digambarkan dalam Injil Thomas 109, Injil Matius 20:1-16, dan juga Injil Lukas 14:16-24. Ketika saya membaca Kitab Injil Matius dan Lukas (Double Tradition), saya mendapatkan kesan bahwa Khotbah di Bukit maupun Sermon on the Plain ditujukan untuk bangsa Israel (Yahudi). Salah satu indikasinya adalah ketika Yesus mengutip ayat-ayat T...