Langsung ke konten utama

Alkitab and the Books for the Gentiles

Dalam tradisi Yahudi, umat manusia terbagi menjadi dua, yakni bangsa Israel dan bangsa non-Israel. Ini tidak berarti bahwa bangsa Israel lebih superior dibandingkan bangsa lain, melainkan ini hanya pembagian tugas saja dari Tuhan. Bangsa Israel terpilih untuk menegakkan 613 perintah (613 mitzvot) termasuk sejumlah perintah yang memang khusus diperuntukkan untuk bani Israel seperti Menguduskan Hari Sabbath dan tidak memakan unta dan udang. Sedangkan bangsa lain hanya diperintahkan untuk menegakkan Tujuh [kategori] hukum saja yang biasa disebut sebagai the Seven Laws of Noah, atau tujuh kategori perintah umum yang memang harus dilakukan oleh seluruh bangsa. Bangsa non-Israel ini disebut dengan bangsa goyim, atau bangsa gentiles. Kalau di dalam Al Quran, padanannya adalah Al Ummiy (ref. QS 3:20).

Nah, untuk kita bangsa gentiles, adakah Kitab Suci yang memang ditujukan untuk semua umat manusia? Sebagaimana kita ketahui, Orang-orang Yahudi dan Nasrani memiliki kitab suci berupa Alkitab (The Bible), dimana kitabnya orang Yahudi terdiri dari Taurat, Nevi'im, dan Ketubim yang disingkat menjadi Tanakh atau yang orang Kristen bilang sebagai Perjanjian Lama (the Old Testament), sedangkan orang Kristen memiliki PL ditambah Perjanjian Baru yang terdiri dari Injil dan beberapa surat. Nah, apakah seluruh kitab tsb ditujukan untuk segala bangsa?

Kalau Anda membaca Tanakh, misalnya, banyak sekali bagian-bagian yang ditujukan khusus untuk bangsa Israel dan hanya relevan untuk bangsa Israel saja. Kitab Imamat dan Bilangan, misalnya, banyak terdapat aturan yang rigid dan njelimet yang dikhususkan untuk bangsa Israel. Maka adakah gunanya bagi seorang gentile mempelajari bagian-bagian tsb? Saya yakin jawabannya adalah tidak.

Nah, dari sekian banyak kitab dalam Alkitab, ada beberapa kitab yang menurut saya boleh dan bahkan harus dibaca oleh setiap gentile.

1. Kitab Kejadian atau Genesis atau Beresehit, khususnya 11 pasal pertama (Parashat Bereshit dan Noach, sebelum parashat Lech Lecha); atau 21 pasal pertama, yaitu ketika Abraham menanam pohon Tamariska di Bersyeba. Inilah kitab pertama dalam Alkitab dan menurut saya kitab paling utama untuk dibaca dan dipelajari oleh setiap manusia. Bagaimana tidak? Kitab ini dibuka dengan kisah penciptaan langit dan bumi, kemudia manusia pertama Adam, dan kemudian Nuh, yang dapat kita anggap sebagai nenek moyang seluruh umat manusia. Bahkan, saya menduga kuat bahwa dua ayat yang pertama kali diturunkan, yakni Al Alaq ayat 1 dan 2 sebenarnya merujuk kepada Kitab Kejadian Pasal 1. Sehingga kita sangat perlu untuk mengenalnya. Kenapa hanya 11 pasal pertama atau 21 pasal pertama? Karena setelah pasal 21 tsb, Kitab Kejadian lebih banyak bercerita tentang Ishak, Yakub, dan anak-anak Yakub, yang bukan merupakan nenek moyang bangsa gentiles. Sebenarnya tidak ada salahnya juga sih untuk membaca kisah mereka, tapi tidak ada salahnya juga untuk tidak membacanya. Sekali lagi yang harus dibaca adalah 11 atau 21 pasal pertama saja. Apakah cukup bagi kita untuk sekedar membaca sebelas atau 21 pasal pertama langsung dari Alkitab? Menurut saya, sangat tidak cukup. Kita memerlukan sejumlah penjelasan dari ahli-ahli Taurat terdahulu, khususnya dari para rabbi Yahudi. Ini karena banyak makna tersembunyi dalam Alkitab, yang tidak akan terlihat jika kita hanya mengandalkan terjemahan Alkitab. Tanpa membaca penjelasan dari para Rabbi, kita akan kehilangan banyak hal yang seharusnya bisa kita ketahui. Salah satu kitab yang saya rekomendasikan untuk penjelasan Kitab Taurat adalah buku midrash rabbah Genesis atau Bereshit Rabbah. Apalagi dalam surat yang diturunkan setelah Al Alaq, yakni surat Al Qalam ayat ke-37, terdapat sebuah alusion mengenai kitab midrash rabbah ini, Am lakum kitaabun fiihi tadrusun. Dimana kata tadrusun pada ayat tsb memiliki akar kata yang sama dengan midrash. Baik tadarus maupun midrash berasal dari akar kata yang sama, yakni dal-ra-sin atau dalet-reisy-syin (catatan: huruf sin dalam abjad Arab ekuivalen dengan huruf syin dalam abjad Ibrani, contoh salam-syalom).

2. Kitab Mazmur atau Psalms atau Tehillim. Mengapa? Karena banyak pasal di dalam kitab Mazmur yang memang ditujukan untuk segala bangsa. Sebut saja contohnya antara lain Mazmur #1, 47, 66, 68, 117, dan Mazmur 150. Dan kalau saya perhatikan, Kitab Mazmur seolah seperti gayung bersambut dengan Kitab Kejadian. Misalnya dalam Kitab Kejadian Pasal 1, ketika Tuhan selesai menciptakan pada suatu hati tertentu (dengan pengecualian hari kedua), selalu dinyatakan bahwa apa yang Tuhan ciptakan adalah baik (ki tov). Dan dalam beberapa ayat Mazmur ada tertulis, "Pujilah Tuhan, karena Dia baik (ki tov)". Kata yang sama dalam dua kitab yang berbeda.

3. Kitab Ayub. Ayub bukanlah seorang Yahudi, oleh karena itu wajar jika perjalanan hidup Ayub dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi semua orang, baik Yahudi maupun gentiles. Dari Kitab Ayub, kita bisa belajar banyak mengenai masalah penderitaan. Padahal, masalah penderitaan dan/atau the problem of evil sering kali membuat seseorang yang tadinya beragama berubah menjadi seorang atheis. Dengan mempelajari kisah Ayub, diharapkan kita dapat lebih memahami masalah penderitaan.

Honorable Mention:

4. Kitab Yunus atau Jonah. Kenapa? Karena kitab Yunus berisi dakwah Nabi Yunus kepada bangsa gentiles, yakni penduduk Niniwe. Inilah satu dari sangat sedikit kitab/pasal/perikop yang ditujukan untuk bangsa gentile, sehingga ia relevan untuk dibaca oleh seluruh bangsa.

5. Hosea. Kenapa kitab Hosea? Karena kitab ini sebenarnya ditujukan untuk Kerajaan Utara (bangsa Israel) yaitu suku Efraim dan kawan-kawannya (as opposed to the Southern Kingdom/ kerajaan Yehuda). Karena kini bangsa Israel sudah hilang, maka tidak ada salahnya jika kita juga membaca kitab ini, karena toh yang empunya kitab ini sudah tidak ada. Bahkan Nabi Yesus pun juga berpesan kepada pendengarnya untuk mempelajari salah satu ayat yang ada di dalam kitab ini.

6. Amos. Dengan alasan yang mirip seperti Hosea, namun dengan tingkat kepentingan yang kurang dari Hosea. Intinya, mau dibaca silakan, tidak dibaca juga tidak apa-apa.

7. Kitab Ezekiel dan Daniel. Dalam kedua kitab ini banyak nubuat untuk bangsa non-Israel, termasuk juga nubuat untuk akhir zaman, sehingga ia layak untuk diketahui oleh bangsa gentiles.

7. Injil Matius dan/atau Injil Lukas atau istilahnya Double Tradition. Atau apa yang disebut oleh sebagian scholars sebagai Q Gospel (Injil Q).

8. Surat Yakobus dan juga Kisah Para Rasul.

Last but not least, kitab Pengkhotbah atau Ecclesiastes. Salah satu kitab teraneh dalam Alkitab. Di sini, terlihat bahwa penulisnya adalah seorang eksistentialist. Menarik untuk menyimak pandangan si Pengkhotbah mengenai hidup ini.


Selain itu, terdapat sejumlah buku yang saya rekomendasikan untuk setiap gentile, yaitu:

1. The Path of the Righteous Gentile dari rabbi Chaim Clorefene dan Yakov Rogalsky

2. The World of Ger dari rabbi Chaim Clorfene dan David Katz

3. The Greatest Story Never Told: Torah, Not for Jews Only dari rabbi Ariel Bar Tzadok.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Taurat, Injil, dan Al Furqan

Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, sebelum (Al Qur'an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa). (QS 3:3-4) Di dalam ayat QS 3:3-4 ini Tuhan menyebutkan empat Kitab Suci sekaligus, yaitu Kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad (Al Quran), Taurat, Injil, dan Al Furqan . Kita sudah tahu bahwa Kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah Al Quran. Tetapi apakah yang dimaksud dengan Taurat, Injil, dan Al Furqan ? Taurat dan Injil Pada umumnya, orang mengenal Kitab Taurat sebagai lima kitab pertama dari Perjanjian Lama (Pentateuch) , yaitu Kitab Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan ( Genesis, Exodus, Leviticus, Numbers, and Deuteronomy ) Sedangkan untuk Kitab Injil, o...

Dosa Warisan atau Dosa Asal? Is that even Possible?

Dalam doktrin agama Kristen dikenal adanya konsep dosa warisan, yaitu dosa yang diwariskan oleh Adam manusia pertama kepada seluruh keturunannya, tepatnya ketika Adam memakan buah terlarang sehingga menyebabkan Tuhan murka kepada Adam. Hal ini digambarkan dalam Kitab Kejadian 3:17-19:  Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya,   maka terkutuklah    tanah    karena engkau; dengan bersusah payah  engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:     3:18  semak duri dan rumput duri  yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang  akan menjadi makananmu;  3:19   dengan berpeluh  engkau akan mencari makananmu ,  sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali  menjadi debu." Namun, hal...

Antara Menyembah dan Melayani

Kebanyakan muslim di Indonesia, jika ditanyakan pertanyaan, mengapa Allah menciptakan manusia, kemungkinan besar mereka akan menjawab, bahwa Allah menciptakan manusia untuk menyembah Allah, dengan berdalil kepada Quran Surah Adz Dzariyat ayat 56 (QS 51:56). Kata menyembah tsb diterjemahkan dari kata terakhir dalam ayat tsb, yakni liya'buduun , yang memiliki akar kata ( ain , ba' , dan dal ), yang sering diterjemahkan sebagai menyembah, atau beribadah.  Demikian juga kalau kita membaca terjemahan ayat tsb dalam bahasa Inggris, maka sebahagian besar penerjemah menerjemahkan kata tsb sebagai "to worship" yang merupakan padanan kata dari kata "menyembah"  ( I did not create jinn and humankind except to worship Me ). Demikian juga dengan ayat kelima dalam surah Al Fatihah, Iyyaka na'budu wa iyyaka nas'tain , yang sering diterjemahkan sebagai menyembah atau to worship . Begitu juga dengan Al kaafirun 2 dll yang diterjemahkan sebagai menyembah atau wors...