Langsung ke konten utama

Tiga Golongan Manusia Pewaris Alkitab

 "Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menzhalimi diri sendiri, ada yang pertengahan dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar." (Fathir 32)


Dalam Quran Surat Fathir ayat 32 disebutkan adanya tiga kelompok manusia pewaris Alkitab, yakni golongan yang bersegera dalam kebaikan, golongan pertengahan, dan golongan yang men-zhalimi dirinya sendiri. Dalam kitab-kitab tafsir, pendapat ulama terbagi dua mengenai ketiga golongan tsb. Pada satu sisi, ada ulama yang mengatakan bahwa dari ketiga golongan tsb yang dua akan selamat, sedangkan satunya lagi akan masuk neraka. Pada sisi lain terdapat ulama yang menyatakan bahwa ketiga golongan tsb akan masuk surga, termasuk mereka yang men-zhalimi dirinya sendiri. Salah satu alasannya, karena Allah menggunakan kata "ishthafaina" yang artinya sengaja dipilih. Dengan kata lain, mereka yang dipilih Allah sudah pasti bukan orang sembarangan, melainkan sudah melalui saringan yang cukup ketat. Sehingga mereka semua adalah tiga golongan yang akan masuk surga.

Saya sendiri termasuk tim yang mana? Saya pribadi sependapat dengan pendapat yang menyatakan bahwa ketiga golongan yang disebutkan dalam Surat Fathir 32 di atas akan masuk sorga semua pada akhirnya, walaupun masing-masing golongan akan menerima fasilitas yang berbeda satu sama lain.

Saya percaya, bahwa golongan yang bersegera dalam kebaikan adalah identik dengan golongan assabiqun yang disebut dalam Surat Waqiah 10. Merekalah yang paling awal masuk sorga dengan fasilitas paling wah. Sedangkan golongan pertengahan adalah yang dimaksud dengan golongan kanan dalam Waqiah 27. Lalu siapakah mereka yang menzhalimi dirinya sendiri? Saya percaya bahwa yang dimaksud dengan golongan yang menzhalimi dirinya sendiri adalah para penghuni Al A'raaf sebagaimana disebutkan dalam Surat Al A'raf 46. Menurut sebagian ahli tafsir, para penghuni Al A'raaf adalah orang-orang yang pahalanya tidak cukup banyak untuk bisa segera memasukkan mereka ke dalam sorga. Barangkali seperti orang kaya di dalam hadits dikatakan akan masuk sorga setengah hari setelah orang miskin masuk sorga, atau sekitar 500 tahun setelah orang miskin masuk sorga. 

Saya pribadi berpikiran sekaligus berharap-harap cemas bahwa jangan-jangan saya  termasuk ke dalam para penghuni Al A'raaf yang sering menzhalimi diri sendiri. Perhatikan, bahwa ini adalah orang-orang yang berbuat zhalim kepada diri sendiri, bukan zhalim kepada orang lain yaa. Karena kalau orang yang zhalim kepada orang lain sudah auto masuk neraka.

Apa itu zhalim kepada diri sendiri? Misalnya, suka makan enak dengan harga relatif mahal, dan jenis makanannya bukan makanan yang sehat-sehat amat seperti masakan Padang yang bersantan, seafood seperti cumi-cumi, kepiting, lobster, gonggong, yang berkolesterol tinggi, makanan berlemak, ngopi2 di cafe dengan biaya yang tidak murah, minum minuman bergula dan bersoda, dlsb. Makanan dan minuman ini, walaupun bisa diperdebatkan bukanlah makanan yang haram bagi seorang mukmin, tapi harganya relatif mahal. Kurang elok rasanya jika seorang mukmin memakan makanan-makanan relatif mewah seperti ini apabila pada saat yang sama dia mengetahui ada orang lain yang kelaparan dan kesusahan dalam mencari makan, tapi tidak dibantu oleh si mukmin ini. Mungkin itulah definisi orang yang menzhalimi dirinya sendiri. Instead of membantu memberi makan orang lain, dia (atau kita) malah sibuk mengisi perut kita sendiri dengan makanan dan minuman yang tidak sehat, yang justru dapat merugikan diri kita sendiri di kemudian hari.

Dalam Injil, Tuhan sudah memberikan kabar gembira kepada orang-orang miskin, orang-orang yang menderita dan menangis, orang-orang yang sering kelaparan, dan orang-orang yang rendah hati. Sebaliknya, Tuhan sudah mengecam orang-orang kaya, orang-orang yang hidup mewah dan makan kenyang, orang-orang yang suka bepesta dan tertawa-tawa, dan orang-orang yang tinggi hati. Namun, ironisnya, sebagian dari kita masih memilih untuk hidup mewah dan berfoya-foya tanpa memikirkan nasib orang-orang yang less fortunate dibandingkan dengan kita. Mungkin, inilah yang dimaksud dengan menzhalimi diri sendiri itu.

Wa Allahu a'lam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Antara Menyembah dan Melayani

Kebanyakan muslim di Indonesia, jika ditanyakan pertanyaan, mengapa Allah menciptakan manusia, kemungkinan besar mereka akan menjawab, bahwa Allah menciptakan manusia untuk menyembah Allah, dengan berdalil kepada Quran Surah Adz Dzariyat ayat 56 (QS 51:56). Kata menyembah tsb diterjemahkan dari kata terakhir dalam ayat tsb, yakni liya'buduun , yang memiliki akar kata ( ain , ba' , dan dal ), yang sering diterjemahkan sebagai menyembah, atau beribadah.  Demikian juga kalau kita membaca terjemahan ayat tsb dalam bahasa Inggris, maka sebahagian besar penerjemah menerjemahkan kata tsb sebagai "to worship" yang merupakan padanan kata dari kata "menyembah"  ( I did not create jinn and humankind except to worship Me ). Demikian juga dengan ayat kelima dalam surah Al Fatihah, Iyyaka na'budu wa iyyaka nas'tain , yang sering diterjemahkan sebagai menyembah atau to worship . Begitu juga dengan Al kaafirun 2 dll yang diterjemahkan sebagai menyembah atau wors...

Taurat, Injil, dan Al Furqan

Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, sebelum (Al Qur'an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa). (QS 3:3-4) Di dalam ayat QS 3:3-4 ini Tuhan menyebutkan empat Kitab Suci sekaligus, yaitu Kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad (Al Quran), Taurat, Injil, dan Al Furqan . Kita sudah tahu bahwa Kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah Al Quran. Tetapi apakah yang dimaksud dengan Taurat, Injil, dan Al Furqan ? Taurat dan Injil Pada umumnya, orang mengenal Kitab Taurat sebagai lima kitab pertama dari Perjanjian Lama (Pentateuch) , yaitu Kitab Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan ( Genesis, Exodus, Leviticus, Numbers, and Deuteronomy ) Sedangkan untuk Kitab Injil, o...

Parables atau Perumpamaan: Inti Ajaran Yesus untuk bangsa Gentiles

Nabi Yesus [pada mulanya] diutus untuk bangsa Yahudi atau bani Israil, hal ini sudah terang benderang tercatat di dalam Kitab Injil Matius PB dan juga Al Quran (antara lain QS 61:6). Namun, ternyata sebagian umat Yahudi pada masa tersebut menolak Yesus. Sebaliknya kemudian ternyata pada gilirannya justru terjadi banyak bangsa gentiles yang tertarik dengan ajaran Yesus, dimana ajaran Yesus yang semula didominasi untuk bangsa Yahudi (Jewish Christian) tersebut kemudian bermetamorfosis menjadi ajaran Kristen yang sebagian besar pengikutnya justru berasal dari bangsa gentiles sehingga ajarannya pun bersifat lebih universal. Hal ini nampaknya sejalan dengan yang digambarkan dalam Injil Thomas 109, Injil Matius 20:1-16, dan juga Injil Lukas 14:16-24. Ketika saya membaca Kitab Injil Matius dan Lukas (Double Tradition), saya mendapatkan kesan bahwa Khotbah di Bukit maupun Sermon on the Plain ditujukan untuk bangsa Israel (Yahudi). Salah satu indikasinya adalah ketika Yesus mengutip ayat-ayat T...