Langsung ke konten utama

Koin Perak Terbaik di Dunia?


Saya sering mengatakan bahwa koin perak Canadian Silver Maple Leaf tahun 2018 adalah koin perak terbaik di dunia. Alasannya? Pertama karena koin Silver Maple Leaf ini memiliki security features berupa radial lines dan juga privy berupa logo daun maple kecil yang di dalamnya terdapat dua digit angka yang menunjukkan tahun pembuatan koin perak tersebut. Adanya fitur keamanan ini membuat koin perak Maple Leaf sangat sulit untuk dipalsukan, kalau tidak mau dikatakan mustahil dipalsukan. Alasan kedua karena koin perak Maple Leaf sudah dilengkapi dengan teknologi Mint Shield yang terbukti dapat mengurangi risiko milk spot secara efektif. Alasan ketiga adalah karena kadar perak pada koin Silver Maple Leaf mencapai 99,99%, yang membuatnya menjadi koin perak paling murni pertama di dunia.

Lalu, apakah benar bahwa koin Silver Maple Leaf merupakan koin perak terbaik di dunia? Kalau hanya dari segi kualitas koin itu sendiri memang benar iya. Tapi bagaimana jika dilihat dari segi desain? Harus saya akui bahwa kalau ditinjau dari segi desain maka koin Silver Maple Leaf termasuk koin yang memiliki desain biasa-biasa saja, bahkan cenderung sedikit membosankan. Pada sisi Obverse-nya adalah gambar Ratu Elizabeth II, sebagaimana gambar pada koin perak dari negara-negara persemakmuran seperti Inggris, Australia, dan New Zealand. Let’s face it, apa sih yang menarik dari gambar Ratu Elizabeth II? Kemudian pada sisi Reverse gambarnya berupa setangkai daun Maple Leaf. Bagus siiiih …. Tapi gimana ya? Gambar Maple Leaf yang cukup bagus belum cukup untuk dapat menutupi kekurangan gambar pada sisi Obverse.


Lalu apakah koin perak terbaik di dunia jika dilihat dari desainnya saja?
Berbicara tentang koin perak atau silver coin, sebenarnya sudah terdapat konsensus mengenai definisi dari silver coin ini. Suatu silver coin haruslah dikeluarkan (dan dijamin) oleh negara tertentu secara resmi. Dari definisi ini sebenarnya tidak banyak negara yang mengeluarkan koin perak secara resmi. Beberapa diantaranya adalah Amerika Serikat dengan Silver Eagle-nya, Kanada dengan Maple-Leaf-nya, Austria dengan Philharmonic-nya, Inggris dengan Britannia, Australia dengan Kookaburra dan Koala, Cina dengan Panda-nya dan Mexico dengan Libertad-nya. Dari beberapa koin perak tersebut di atas yang paling popular dari segi jumlah produksinya adalah American Silver Eagle disusul oleh Canadian Maple Leaf dan Austrian Philhamonic serta Chinese Panda.

Dari segelintir koin perak tersebut, manakah yang terbaik desainnya? Tentu saja jawabannya relatif.
Menurut saya, koin perak dari negara-negara persemakmuran kurang layak dianggap sebagai koin perak dengan desain terbaik. Alasannya seperti sudah disinggung di atas bahwa pada koin-koin perak negara persemakmuran terdapat gambar Ratu Elizabeth II pada sisi Obverse koin yang menurut saya membuat koin menjadi monoton. 

Hayooo … akuilah bahwa gambar Ratu Elizabeth bukanlah gambar yang paling menarik untuk dilihat. Kemudian Silver Libertad dari Mexico juga tidak layak dianggap sebagai koin perak dengan desain terbaik karena gambar pada sisi Reverse-nya menampilkan gambar yang agak-agak porno, hehehe. Saya kurang begitu sreg dengan Chinese Silver Panda karena memiliki karakter China yang tidak bisa dibaca oleh kebanyakan manusia. Sedangkan untuk Silver Philharmonic, menurut saya desainnya agak membosankan. Dengan demikian, hanya tersisa satu kandidat saja, yaitu American Silver Eagle.



American Silver Eagle layak dianggap sebagai koin perak dengan desain terbaik. Alasan pertama, karena pada koin ini tidak menampilkan gambar seorang presiden atau seorang ratu, tidak seperti koin Britannia, Maple Leaf dan Kookaburra yang menampilkan gambar seoarng ratu. Alasan kedua, karena desain Walking Liberty yang menarik, bahkan lebih menarik (dan yang pasti lebih sopan) ketimbang gambar pada koin Libertad. Alasan ketiga adalah karena koin perak American Eagle merupakan koin perak paling popular di dunia. Kepopuleran American Silver Eagle mengalahkan koin perak lain seperti Maple Leaf dan Philharmonic. Dalam keadaan resesi, ketika misalnya suatu ketika perekonomian ambruk dan uang kertas tidak laku lagi, maka orang akan beralih kepada emas dan perak ketika mereka melakukan transaksi jual beli. Dan dalam keadaan tersebut, kemungkinan besar orang akan lebih memilih menggunakan koin perak yang sudah familiar, apalagi kalau bukan Silver Eagle dan atau Maple Leaf. Last but not least, karena terdapat motto “In God We Trust” dan juga “E Pluribus Unum



Sebagai seorang yang beragama, saya menganggap bahwa motto “In God We Trust” atau “Kepada Tuhan Kami Percaya” adalah semboyan yang sangat bagus. Motto pada koin ini akan mengingatkan kita agar kita tidak pernah melupakan Tuhan dalam keseharian kita. Banyak ayat Alkitab maupun Al Quran yang memiliki arti serupa semboyan ini. 



Kemudian motto “E pluribus unum” yang kira-kira memiliki arti mirip dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” mengingatkan saya akan ayat Al Baqarah 213: Manusia –walaupun terdiri dari berbagai suku dan ras– pada hakikatnya adalah umat yang satu. Sehingga, jika seandainya suatu saat nanti misalnya perekonomian kolaps dan uang kertas (fiat money) tidak laku lagi dan manusia kembali berbarter atau melakukan jual beli menggunakan uang perak atau emas, maka koin perak American Eagle ini merupakan koin yang akan mengingatkan kita kepada Tuhan pada masa-masa sulit tersebut. Wa Allahu a’lam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gospel for the Gentiles

Dalam posting sebelumnya saya menyimpulkan bahwa Kitab Injil atau the Gospel sedianya ditujukan hanya untuk bangsa Yahudi saja. Bahkan, Injil yang asli kemungkinan ditulis dalam bahasa Ibrani, atau kalau menurut istilah Jerome disebut sebagai matthaei authenticum . Namun, karena sebagian besar bangsa Yahudi pada era Nabi Yesus menolak Yesus, maka kemudian kitab injil dialihkan kepada bangsa lain (bangsa gentiles ), dan kemudian Injil ditulis dalam bahasa gentiles , yakni bahasa Koine Greek. Lalu, karena Kitab Injil sudah diwariskan kepada bangsa gentiles, apakah berarti seluruh isi dari Kitab Injil itu harus juga dilaksanakan oleh pengikut Injil non-Yahudi alias pengikut Injil yang berasal dari bangsa gentiles ? Menurut saya tidak. Sebagian isi dari Kitab Injil tidak applicable bagi bangsa gentiles , contohnya seperti "You are the light of the World", tidak tepat kalau kata-kata ini ditujukan kepada bangsa gentiles. Atau contoh lainnya, "Jika kamu hanya memberi salam

Mengantisipasi Perubahan Zaman

Saya percaya bahwa suatu saat nanti Imam Mahdi dan/atau Sang Mesias akan muncul ke bumi. Bahkan, saya pribadi percaya,  imho , bahwa Imam Mahdi dan/atau Sang Mesias akan datang pada abad ini, yakni abad ke-21 Masehi (sebelum tahun 2099 M) dan abad ke-15 Hijriah (sebelum tahun 1499 H). (Btw, tulisan ini saya buat pada tanggal 29 Juni 2023 atau 10/11 Zulhijjah 1444 H). Dalilnya antara lain dari buku  Umur Umat Islam  yang pernah beredar sekitar 20 tahun yang lalu, yang kurang lebih memperkirakan bahwa umur umat Islam itu hanya satu setengah hari saja atau sekitar 1500 tahun. Wa Allahu a'lam. Namun, di sisi lain saya juga percaya bahwa sebelum Imam Mahdi dan/atau Sang Mesias datang, maka zaman akan berubah. Artinya, zaman ketika sang Imam Mahdi dan/atau Sang Mesias datang, yang menurut perkiraan saya tidak akan lebih dari 50 tahun lagi dari sekarang, keadaannya akan sangat berbeda dengan zaman saat ini (2023). Saya menduga bahwa ketika Imam Mahdi dan/atau sang Mesias datang maka pada

Pascal's Wager atau Pertaruhan Pascal

Pada abad ke-17 Masehi, Blaise Pascal merumuskan teorinya yang kelak di kemudian hari dikenal dengan nama Pascal's Wager atau Taruhan Pascal. Intinya kurang lebih semua orang harus bertaruh, apakah Tuhan itu ada atau Tuhan itu tidak ada (atheist). Menurut Pascal, akan jauh lebih aman bagi manusia jika kita bertaruh bahwa Tuhan itu ada. Karena kalau kita bertaruh bahwa Tuhan itu ada dan ternyata Tuhan itu benar-benar ada, maka kita akan selamat. Sebaliknya bagi orang yang bertaruh bahwa Tuhan itu tidak ada namun ternyata Tuhan itu ada, maka celakalah si petaruh ini. Demikian juga jika skenarionya dibalik. Misalkan kita bertaruh bahwa Tuhan itu ada namun ternyata Tuhan itu tidak ada, maka kita tidak rugi-rugi amat. Paling-paling kerugian kita hanyalah bahwa kita kehilangan kesempatan untuk hidup bermewah-mewah di dunia ini atau hedonisme. Begitu juga bagi orang yang bertaruh bahwa Tuhan itu tidak ada dan ternyata Tuhan itu memang tidak ada, maka tidak ada keuntungan berarti bagi para