Dalam beberapa postingan terdahulu, saya pernah menyampaikan p2endapat saya bahwa perintah membaca (iqra) di dalam surat Al Alaq adalah perintah bagi Nabi Muhammad dan para pengikutnya untuk membaca sebuah kitab dari Tuhan yang diawali dengan kisah penciptaan (genesis). Dan buku tersebut adalah Kitab Kejadian atau the Book of Genesis atau kitab Bereshit dalam bahasa Ibrani.
Namun, apakah kitab yang harus dibaca tersebut hanya terbatas pada Kitab Kejadian? Bagaimana dengan kitab-kitab lain yang semisal, seperti the Book of Jubilees (Yovelim), Midrash Rabbah Genesis yang merupakan semacam kitab "tafsir" dari Kitab Kejadian, Targum Onkelos, Mishnah (Talmud), dan sebagainya?
Menurut saya, kuncinya ada pada Nabi Isa bin Maryam. Karena, dalam berbagai ayat Al Quran, secara secara spesifik menyebutkan bahwa beliau (Isa bin Maryam) membenarkan sebagian dari kitab Taurat. Referensi ayat antara lain QS 3:50, 5:46, dan 61:6. Nah, masalahnya apakah yang namanya kitab Taurat itu terbatas pada lima kitab pertama dari Alkitab (Pentateuch) sebagaimana pengertian sempit yang dipahami saat ini? Atau kitab Taurat juga meliputi Oral Torah yang ujung-ujungnya mengarah kepada mishnah dan gemara atau Kitab Talmud? Atau, dalam kepercayaan lain, kitab Taurat itu termasuk kitab Jubilee (the Book of Jubilees)?
Dalam Kitab Kejadian Pasal 26 ayat 5 ada tertulis bahwa dikatakan kepada Abraham, "Karena Abraham mematuhi Firman-Ku, dan memelihara kewajibannya kepada-Ku, segala perintah (mitzvot), ketetapan, dan hukum-Ku (torot/torah)." Dari ayat ini dapat disimpulkan bahwa yang namanya Taurat itu tidak terbatas pada kitab yang diberikan kepada Musa, melainkan kepada Abraham pun pernah diberikan sejumlah perintah (mitzvot) dan hukum (Torah).
Seperti saya katakan, kuncinya ada pada Nabi Isa, karena beliaulah yang membenarkan kitab Taurat. Dan, hubungannya dengan surat Al Alaq adalah bahwa di dalam surat Al Alaq ayat 4 dan 5 ada tertulis bahwa Tuhan mengajarkan melalui qalam (tulisan) dan mengajarkan manusia (Nabi Isa) apa yang tidak diketahuinya.
Jadi, logikanya, yang dimaksud dengan Taurat yang dibenarkan oleh Nabi Isa adalah Taurat yang ada dalam bentuk tulisan (written Torah) - maksudnya bukan Taurat Lisan atau Oral Torah - dan ia harus sudah ada pada zaman Nabi Isa (atau abad pertama sebelum masehi atau abad pertama masehi). Targum Onkelos dan Mishnah diperkirakan baru ditulis pada abad ke-2 Masehi, sedangkan Midrash Rabbah kemungkinan baru ditulis pada abad ke-5 Masehi. Dengan demikian, kitab seperti Midrash Rabbah, Mishnah, dan Targum Onkelos otomatis gugur untuk dapat dikategorikan sebagai Taurat yang dibenarkan oleh Nabi Isa.
Yang masih tersisa nampaknya hanya Kitab Jubilee atau Yovelim (The Book of Jubilees). Scholars menduga bahwa kitab Jubilee setidaknya ditulis pada abad kedua sebelum Masehi. Yang pasti, kitan Jubilee sudah ada ketika Nabi Yesus hidup. Bahkan, boleh jadi Nabi Yesus pernah membaca Kitab Jubilee tersebut.
Dengan demikian, jika seandainya kitab Taurat ingin diperluas selain Kitab Kejadian, maka salah satu kandidat (kalau tidak mau dibilang satu-satunya) yang masuk kriteria sebagai kitab Taurat adalah kitab Jubilee atau Yovelim. wa Allahu a'lam.
Komentar
Posting Komentar