Langsung ke konten utama

The First Eleven Chapters of the Book of Genesis, Sebelas Pasal Pertama pada Kitab Kejadian

Dalam postingan sebelumnya saya menyampaikan bahwa umat Islam diwajibkan untuk percaya kepada Al Quran dan Alkitab. Namun, Alkitab yang dimaksud bukanlah keseluruhan Alkitab (The Bible), dan sudah pasti Alkitab yang dimaksud bukanlah Alkitab-nya orang Kristen yang meliputi Kitab Kejadian sampai dengan Kitab Wahyu. Alkitab yang dimaksud adalah sebagian dari Kitab Taurat, khususnya Kitab Kejadian.

Namun, lebih lanjut lagi Kitab Kejadian yang dimaksud bukanlah seluruh Kitab Kejadian dari Pasal 1 hingga Pasal 50 (Chapter #1 to #50). Ada beberapa alasan yang membuat saya yakin bahwa kita umat muslim tidak dianjurkan untuk membaca keseluruhan Alkitab Kitab Kejadian (the Book of Genesis), melainkan beberapa pasal pertamanya saja (the first few chapters). Atau kalau di dalam tradisi Judaismen, pembagian Kitab Kejadian tersebut bukan berdasarkan pasal atau chapters, melainkan berdasarkan apa yang disebut sebagai parshat, dimana Kitab Kejadian tersebut dibagi menjadi sepuluh parshat, yakni Bereishit, Noach, Lech Lecha, Vayeira, Chayei Sarah, Toldot, dan seterusnya sampai sepuluh. Nah, sampai dimanakah kita harus membaca Kitab Kejadian tersebut?

Dalam surat Yusuf ayat 3 dikatakan bahwa sebelumnya Nabi Muhammad belum pernah mendengar atau mengetahui kisah Nabi Yusuf. Sedangkan kisah Yusuf ada di dalam Kitab Kejadian Pasal 37 sampai dengan selesai. Sehingga dapat dipastikan bahwa Kitab Kejadian yang dibaca atau yang pernah didengarkan oleh Nabi Muhammad, kemungkinan dari Waraqah bin Naufal (ref Hadits Riwayat Bukhari) atau dari seorang Yahudi yang pernah ditemui Nabi Muhammad (ref QS 46:10) maksimal sampai dengan Pasal 36, atau kurang dari itu.

Kemudian selanjutnya di dalam surat Ash Shaffat Al Quran tidak pernah menyatakan siapakah nama anak yang (seharusnya) dikorbankan oleh Abraham. Walaupun ada ulama terdahulu seperti At Thabari yang menyampaikan bahwa anak tersebut adalah Ishak, namun bagi saya lebih masuk akal jika anak tersebut adalah Ismail. Sedangkan Alkitab secara eksplisit menyatakan bahwa anak tersebut adalah Ishak. Namun setidaknya walaupun jika seandainya anak yang dimaksud dalam surat Ash Shaffat tersebut adalah Ishak, tetap saja ada perbedaan sikap anak tersebut antara versi Al Quran dengan versi Alkitab. Menurut Al Quran, anak tersebut sudah tahu bahwa dirinya akan dikorbankan, sedangkan menurut Alkitab, anak tersebut tidak tahu bahwa dirinya akan dikorbankan. Sehingga, tetap saja sulit untuk mendamaikan kisah pengorbanan ini antara Al Quran dengan Alkitab. Sehingga, kemungkinan, Kitab Kejadian yang dibaca tidak sampai kepada Pasal 22 yang memuat kisah penyembelihan anak Abraham. (Parshat Vayeira). Apalagi di dalam Parshat Vayeira tersebut terdapat kisah “memalukan” antara Nabi Luth yang dihormati oleh umat Islam dengan kedua putri beliau (Kejadian 19:30-38).

Dengan demikian, hampir dapat disimpulkan bahwa Kitab Kejadian yang dibaca oleh Nabi Muhammad dan juga umat Islam, paling banyak adalah sampai dengan Parshat Lech Lecha, atau maksimal sampai dengan Pasal 17 (Genesis Chapter 17).

Namun, terdapat alasan kuat mengapa Kitab Kejadian yang dibaca oleh umat Islam tidak harus sampai kepada parshat Lech Lecha, melainkan hanya sampai dengan parshat sebelumnya, yakni Parshat Noach.

Pertama, perintah yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad, yakni Iqra dalam surat Al Alaq, kemungkinan besar hanya memiliki relevansi yang kuat pada beberapa pasal pertama pada Kitab Kejadian, dan tidak memiliki relevansi kuat dengan parshat setelah Noach (parshat Lech Lecha dan setelahnya). Dan terutama dengan adanya beberapa surat Al Quran yang diawali dengan huruf hijaiyah, seperti Alif Lam Ra, Ha Mim, dan Nun, yang terdapat pada beberapa surat seperti Yunus, Hud, Yusuf, Ha Mim, Al Jatsiyah, Al Ahqaf, dan sebagainya.

Nah, ada satu pendapat ulama terdahulu yang menyatakan bahwa huruf Alif Lam Ra, Ha Mim, dan Nun, adalah kata Ar Rahman yang dipenggal menjadi tiga bagian. Jika pendapat ini benar, maka saya menduga bahwa surat Yunus (yang diawali Alif Lam Ra) berpasangan dengan surat Al Jatsiyah (yang diawali dengan Ha Mim), yang kemudian diakhiri dengan surat Nun (Al Qalam).

Nah, yang menarik adalah bahwa dalam surat Yunus tersebut, setelah disebutkan huruf hijaiyah Alif Lam Ra, kemudian disambung dengan ayat Itulah ayat-ayat Alkitab yang mengandung hikmah. Nah, ayat tersebut ditafsirkan oleh Mujahid dan Qatadah, dua orang thabi’in terkemuka pada zamannya, sebagai ayat-ayat Alkitab sebelum Al Quran, khususnya Taurat dan Injil. Sedangkan Al Hasan sebagaimana dikuitp dalam tafsir Ibnu Katsir menyatakan bahwa ayat tersebut adalah ayat-ayat Taurat dan Zabur. (Saya pribadi lebih tertarik kepada pendapat Al Hasan ini). Anyway, jika kedua pendapat tersebut dikompromikan maka akan mengerucut kepada ayat-ayat Taurat. Nah, ayat kedua surat Yunus tersebut tampaknya correspond dengan ayat kedua dan ayat keenam surat Al Jatsiyah.

Kemudian, baik dalam surat Yunus maupun surat Al Jatsiyah, diawali dengan kisah penciptaan, yang berkorespondensi dengan kisah penciptaan dalam Kitab Kejadian:

Ayat

Yunus

Al Jatsiyah

Kitab Kejadian

3

Tuhan menciptakan langit dan bumi dalam enam masa

Langit dan bumi

1:1, 2:2

4

Penciptaan makhluk

(penciptaan makhluk)

 Penciptaan manusia

1:20-30,

2:7, 5:1-2

5

Matahari dan bulan untuk perhitungan tahun dan waktu

 

Pergantian siang malam,

hujan, angin

1:14-19;

1:5, 1:8, 1:13;

2:5-6; 1:2*, 8:1

6

Pergantian siang dan malam

 

1:5, 1:8, 1:13, 1:19, 1:23, 1:31

* Dalam Targum Onkelos dan beberapa terjemahan Alkitab berbahasa Inggris seperti CEB, NABRE, serta NRSVCE dan NRSVUE, frase ruach Elohim pada Kejadian 1:2 diterjemahkan sebagai angin dari Tuhan (a wind from God). Hal ini juga dipertegas dalam midrash rabbah yang mengomentari bahwa Kitab Kejadian 1:2 berkorespondensi dengan Kejadian 8:1 yang berbicara tentang angin.

Kedua, setelah ayat Iqra, konon ayat kedua yang turun adalah surat Al Qalam yang diawali dengan huruf Nun. Nah, huruf nun ini mengingatkan saya kepada parshat Noach, dimana kata Noach juga diawali dengan huruf Nun. Namun, fakta yang lebih penting lagi adalah bahwa parshat Noach tersebut diakhiri dengan huruf nun. Dan yang lebih menarik lagi, bahwa menurut Rashi, seorang komentator Taurat terkemuka yang hidup sekitar seribu tahun yang lalu, huruf nun pada akhir parshat Noach tersebut terbalik.

Dalam buku Genesis, A Torah for All Nations, Jeffrey M. Jaffe mengemukakan bahwa pesan universal Taurat terdapat dalam sebelas pasal pertama dalam Kitab Taurat (the first eleven chapters of the Torah).

Dengan demikian, cukup beralasan jika Taurat yang harus dibaca oleh seluruh orang beriman hanya terbatas pada sebelas pasal pertama dari Kitab Kejadian, atau Genesis 1-11. Apalagi, ayat-ayat Al Quran yang berkorespondensi dengan Kitab Kejadian, khususnya mengenai masalah penciptaan, pada umumnya terdapat pada sembilan pasal pertama dalam Kitab Kejadian.

Wa Allahu a’lam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Memilih Binoculars untuk Astronomi

Binoculars atau keker memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh teleskop atau teropong bintang. Kelebihan itu antara lain: 1. Binoculars berbentuk ringkas, mudah dibawa-bawa, dan mudah digunakan; tidak seperti teropong bintang yang biasanya berbentuk panjang atau besar atau keduanya, cumbersome atau sulit dibawa-bawa, dan cukup repot untuk menggunakannya karena harus memasang tripod dan mount, mengatur view finder, dlsb. 2. Binoculars secara umum memiliki field of view atau sudut pandang yang jauh lebih luas daripada teleskop. 3. Melihat dengan dua mata jauh lebih nyaman daripada melihat dengan satu mata. Walaupun pengguna teleskop dapat menyiasatinya dengan bino-viewer. 4. Harga binoculars lebih bervariasi dari yang murah hingga yang sangat mahal. Kita masih bisa mendapatkan sebuah binocular yang layak pakai dengan harga murah, namun kita tidak mungkin memiliki sebuah teleskop bagus dengan harga murah. Dalam memilih binoculars ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sel...

Apakah seorang muslim wajib mempelajari bahasa Arab?

Kemarin, saya mendengar sebuah kutbah selepas solat zuhur di masjid di lingkungan kementerian keuangan, dimana sang pengkotbah menganjurkan para pendengarnya untuk mempelajari bahasa Arab. Alasan beliau antara lain kira-kira, bagaimana mungkin seorang muslim (ajam) dapat men-tadabbur-i Al Quran jika ia tidak faham bahasa Arab. Tidak sempurna pengetahuan seorang muslim akan Al Quran jika ia tidak menguasai bahasa Arab. Kemudian, sang penceramah mengutip pendapat Imam Syafi'i yang konon mengatakan bahwa mempelajari bahasa Arab adalah wajib hukumnya bagi seluruh muslim. Konsekuensi-nya, meninggalkannya adalah dosa. Ketika mendengarkan ceramah ini, dalam hati saya tidak setuju dengan pendapat Imam Syafi'i. Saya langsung teringat kepada Injil. Lho, kok bisa? Begini. Sepengetahuan saya, berdasarkan kesaksian dari Papias, yaitu seorang Bapa Gereja terdahulu, Injil Matius itu pada mulanya ditulis dalam bahasa Ibrani. Pernyataan ini sangat menarik, kontroversial, sekaligus masuk aka...

Parables atau Perumpamaan: Inti Ajaran Yesus untuk bangsa Gentiles

Nabi Yesus [pada mulanya] diutus untuk bangsa Yahudi atau bani Israil, hal ini sudah terang benderang tercatat di dalam Kitab Injil Matius PB dan juga Al Quran (antara lain QS 61:6). Namun, ternyata sebagian umat Yahudi pada masa tersebut menolak Yesus. Sebaliknya kemudian ternyata pada gilirannya justru terjadi banyak bangsa gentiles yang tertarik dengan ajaran Yesus, dimana ajaran Yesus yang semula didominasi untuk bangsa Yahudi (Jewish Christian) tersebut kemudian bermetamorfosis menjadi ajaran Kristen yang sebagian besar pengikutnya justru berasal dari bangsa gentiles sehingga ajarannya pun bersifat lebih universal. Hal ini nampaknya sejalan dengan yang digambarkan dalam Injil Thomas 109, Injil Matius 20:1-16, dan juga Injil Lukas 14:16-24. Ketika saya membaca Kitab Injil Matius dan Lukas (Double Tradition), saya mendapatkan kesan bahwa Khotbah di Bukit maupun Sermon on the Plain ditujukan untuk bangsa Israel (Yahudi). Salah satu indikasinya adalah ketika Yesus mengutip ayat-ayat T...